Masjid Jamik Sumenep ini, dibangun setelah pembangunan Keraton Sumenep. Pembangunan masjid ini merupakan inisiatif dari Adipati Sumenep, bernama Pangeran Natakusuma I, alias Panembahan Somala yang hidup di Tahun 1762 hingga 1811 M.Adipati yang memiliki nama asli Aria Asirudin Natakusuma ini, sengaja mendirikan masjid yang lebih besar. Pasalnya masjid yang sebelumnya bernama Masjid Laju yang dibangun oleh Pangeran Anggadipa, dalam perkembangannya, sudah tidak mampu lagi menampung jamaah yang kian banyak. Maka setelah pembangunan Keraton Sumenep selesai, Pangeran Natakusuma I memerintahkan arsitek yang juga membangun keraton bernama Lauw Piango, untuk membangun Masjid Jami’. Berdasarkan catatan sejarah, Lauw Piango adalah cucu dari Lauw Khun Thing, yang merupakan satu dari enam orang China yang mula-mula datang dan menetap di Sumenep. Ia diperkirakan pelarian dari Semarang akibat adanya perang yang disebut ‘huru-hara Tionghwa. Masjid jami’ dimulai pembangunannya Tahun 1198 H atau 1779 Masehi. Dan selesai pada Tahun 1206 H atau 1787 Masehi. Terhadap pembangunan masjid ini, Pangeran Natakusuma berwasiat dan ditulis pada tahun 1806 M. Bunyinya yaitu,
Jumat, 09 Desember 2011
Mesjid Agung Sumenep Yang Bercorak Cina
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar